Jumat, 29 Mei 2009

Jilbab Loro Pembawa Berkah JK

INILAH.COM, Jakarta - Di Tugu Proklamasi, berdiri 2 wanita berjilbab mendampingi Jusuf Kalla dan Wiranto. Kebaya dan kerudung mereka seragam, merah putih. Itulah magnet JK Win yang mengantarkan elektabilitas capres- cawapres Golkar-Hanura itu meroket.

"Alhamdulillah. Dari lima persen sekarang hasil survei sudah 30 persen." Begitu ucap syukur Jusuf Kalla saat bersilaturahmi dengan masyarakat Minang di Perantauan.

Ya, elektabilitas suara JK Win terus meroket. Salah satunya berkat pesona jilbab loro dari Mufidah Kalla dan Rugaya Wiranto. Wakil Ketua Fraksi PKS Zulkieflimansyah bahkan membenarkan hal tersebut. Menurutnya, sebagian kader PKS kepincut JK Win karena pesona jilbab muslimah dua ibu calon RI-3 dan RI-4 itu. Bahkan dia menyampaikan selisih dukungan antar capres semakin menipis.

Kabar gembira ini juga sudah diterima JK. Dia mengaku kaget menerima hasil survei dua surat kabar nasional yang menunjukkan dukungan kepadanya mencapai 50 persen. Bukan cuma survei media massa dan PKS, survei di internal Golkar pun elektabilitas JK sebagai capres terus meningkat. Malah menurut survei itu, elektabilitas SBY yang menurun.

"Berdasarkan survei yang kami lakukan, 5 persen ada yang berbeda. SBY-Boediono sekarang turun, JK Win naik. Ini tren baru. Pasangan SBY-Boediono yang dianggap tangguh, pasangan raksasa, tapi kami melihat ada peluang dan harapan baru," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Priyo Budi Santoso.

Mengapa JK bisa terus naik? Menurut Priyo, JK Win adalah pasangan yang dianggap seimbang sebagai representasi Nusantara. Sehingga, banyak kalangan yang menilai mereka sebagai pasangan yang ideal.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional Umar S Bakrie pun sepakat dengan Priyo. Menurutnya, JK memiliki potensi yang bisa dioptimalkan yang tidak dimiliki oleh pasangan capres lainnya. Di antaranya isu pasangan nusantara dan jilbab yang melekat pada istri Jusuf Kalla dan Wiranto. Hal ini pula yang bisa meningkatkan suara JK di Jawa.

"JK menyadari kelemahannya di Jawa. Makanya ia akan mencari di kantong-kantong suara yang terbesar khususnya pemilih muslim di Jawa," jelas kandidat doktor Universitas Penang Malaysia ini.

Melihat pesona jilbab yang membawa berkah buat pasangan JK Win, PKS yang merupakan mitra koalisi Demokrat membandingkan istri SBY dan Boediono yang tidak mengenakan penutup kepala wanita muslim itu. "Saya lihat waktu menerima dukungan dari Perti, Bu Ani pakai kerudung dan baju muslimah warna putih. Saat itu lebih terlihat memesona dan anggun," puji Ketua FPKS Mahfudz Siddiq.

Namun keinginan tersirat PKS agar istri SBY dan Boediono berjilbab ditampik Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Ahmad Mubarok. "Keberagamaan itu sifatnya batiniah, jadi kalau sekarang pakai jilbab hanya untuk kampanye itu malah menunjukkan ketidakikhlasan," ujar Mubarok.

Menurut Guru Besar Psikologi Islam UIN Jakarta ini mengatakan, dalam Islam itu memakai jilbab tanpa keikhlasan tidak bagus. Karena dalam Islam itu memakai jilbab adalah sebuah kesempurnaan. Mubarok pun menyarakan agar sebaiknya Ibu Ani tetap menjadi seperti yang sekarang.

"Biarkan beliau memutuskan sendiri apakah akan memakai jilbab atau tidak. Jangan memakai jilbab itu karena menuruti keinginan orang. Kesannya jadi pura-pura, jadi biarkan saja begitu," imbuh Mubarok.

Begitulah pesona jilbab yang berpotensi menarik suara pemilih muslim di Indonesia. Dan menurut pakar komunikasi politik Ibnu Hamad, jilbab merupakan komunikasi yang mudah untuk pencitraan. "Seperti istri SBY-boediono dapat berjilbab dan kemudian difoto. Itu akan berhasil citranya kalau dikomunikasikan secara masif dan bisa berpengaruh. Dan karenanya elektabilitasnya ikut terdongkrak," terang Hamad.

Namun semua harus kembali ke hati nurani. Mufidah Kalla dan Rugaiya Wiranto berjilbab bukan karena keuntungan politis suami. Tentunya kalaupun Kristiani Herawati Yudhoyono dan Herawati Boediono ingin berjilbab, hendaknya lahir dari kesadaran diri sendiri. Sebab, jika istri SBY-Boediono berjilbab untuk kepentingan politik, bukan citra positif yang didapat SBY, melainkan kontra produktif. [L4] Ana Shofiana Syatiri

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/05/29/110945/jilbab-loro-pembawa-berkah-jk/


Tidak ada komentar:

Salurkan Aspirasi Politik Anda, Mari Bergabung bersama Kami Partai Bulan Bintang

Permendagri No 24 Tahun 2009 Ttg Pedoman Cara Perhitungan Bantuan Kauangan Parpol Dlm APBD