Jumat, 01 Mei 2009

Hidayat Nur Wahid dan Akbar Tandjung bersaing ketat calon pendamping SBY

Jumat, 01 Mei 2009

Hidayat - Akbar Bersaing Ketat

JAKARTA (SI) - Hidayat Nur Wahid dan Akbar Tandjung bersaing ketat calon pendamping Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pilpres.

Hal tersebut tergambar dari hasil survei Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) bertajuk "Elektabiltas Calon Presiden/Wakil Presiden dan Persepsi Masyarakat terhadap Kriteria Calon Wakil Presiden menuju Pilpres 2009".

Survei melalui telepon tersebut dilaksanakan pada 28 - 29 April di lima kota besar yakni, Jakarta (Jabodetabek), Bandung, Surabaya, Makasar dan Medan. Survei melibatkan 1.118 responden dengan margin of error +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95% Direktur LP3ES, Suhardi Suryadi mengatakan, responden dipilih secara acak sistematis berdasarkan buku telepon residensial terbitan PT Telkom.

Dalam survei tersebut terungkap tujuh kriteria yang dikehendaki yakni, bersih dari KKN (39,8%), diterima oleh masyarakat luas (25,2%),memiliki pengalaman dalam pemerintahan (14,3%),berasal dari kalangan profesional (9,1%), loyal kepada presiden (7,9%), tidak menimbulkan konflik internal partainya sendiri (2,3%) dan berasal dari parpol (1,4%).

Nah, dari tujuh kriteria tersebut muncul delapan figur favorit sebagai pendamping SBY yakni, Hidayat Nur Wahid (37,9%),Akbar Tandjung (13,2%), Sri Mulyani Inderawati (12,5%),Hatta Radjasa (7,7%), Soetrisno Bachir (3,6%), Muhaimin Iskandar (1,5%), Fadel Muhammad (1,5%) dan Lukman Edy (0,5 persen).

Sedangkan untuk posisi capres, SBY masih mendominasi (71,6%), Megawati Soekarnoputri (5,2%), Jusuf Kalla (3,5%),Hidayat Nur Wahid (3,3%), Prabowo Subianto (2,6%), Sri Sultan Hamengkubuwono (1,3%),dan Wiranto (0,4%). Ketika disodorkan cawapres yang berasal dari luar Jawa,Akbar Tandjung mendapat dukungan terbanyak (22,9%) lalu disusul Hatta Radjasa (20,8%), Tifatul Sembiring (9,5%), Bachtiar Chamsyah (5,9%) dan Lukman Edy (1,5%).

Sementara jika SBY mencari pendamping dari kalangan parpol, Presiden PKS Tifatul Sembiring menempati urutan teratas (39,2%) disusul Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir (19,6%), Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (8,4%) dan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali (3,2%).

"Kalau dari hasil telepolling ini, gambarannya Pak Hidayat yang paling tinggi. Setelah itu, Akbar Tandjung dan Sri Mulyani.Tetapi, ada persoalan politik yang perlu dikalkulasi kembali," Suhardi Suryadi diskusi hasil survei di Wisma ANTARA,Jakarta,kemarin. Sementara itu di tempat terpisah,Para kiai Nahdlatul Ulama (NU) sepakat mengajukan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono(SBY).

Keputusan itu merupakan hasil Musyawarah Alim Ulama yang digelar di Ponpes Al Fadlu wal Fadzilah, Kendal, Jawa Tengah,kemarin. KH Ali Maschan Moesa yang mewakili para kiai mengatakan Muhaimin dinilai sosok kader yang mampu mengemban misi para ulama.

"Dia bisa mengemban misi dan dekat dengan Pak SBY, makanya para kiai berharap Muhaimin Iskandar mampu mengemban amanah ini," ujar Ali saat jumpa pers seusai Musyawarah Alim Ulama, di Ponpes Al Fadlu wal Fadzilah, Kendal,Jawa Tengah,kemarin.

Sindo | Friday, 01 May 2009 Dalam http://www.berpolitik.com/news.pl?n_id=21532&c_id=6&param=BLCfNcWS69miwatgkIYl

Tidak ada komentar:

Salurkan Aspirasi Politik Anda, Mari Bergabung bersama Kami Partai Bulan Bintang

Permendagri No 24 Tahun 2009 Ttg Pedoman Cara Perhitungan Bantuan Kauangan Parpol Dlm APBD