Senin, 21 Juli 2008

Kepahlawanan : Jejak Natsir Jangan Dilupakan

Senin, 21 Juli 2008 | 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, jejak langkah dan kepahlawanan Mohammad Natsir (1908-1993) dalam perjuangan bangsa Indonesia memperjuangkan, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan tidak boleh dilupakan. Natsir besar jasanya memulihkan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI dari ancaman federasi melalui mosi integral.

”Natsir sangat besar jasanya untuk memulihkan NKRI melalui mosi integral tanpa seorang pun kehilangan muka. Natsir berhasil mengembalikan NKRI secara terhormat dan bermartabat,” ujar Presiden dalam sambutan tertulisnya pada Refleksi Seabad M Natsir, yang dibacakan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa di Jakarta, Jumat (18/7) malam.

Presiden tak bisa hadir dalam acara yang dihadiri sejumlah menteri, mantan pejabat, dan pengagum Natsir itu karena melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah di Sumatera Utara.

Menurut Presiden, selain karena jasanya kepada bangsa, cara perjuangan dan hidup Natsir juga pantas dijadikan teladan. Presiden menyebutkan Natsir sebagai pendakwah, politikus, pejuang, dan negarawan yang membanggakan. Sebagai pendakwah, Natsir mendakwahkan Islam penuh keteduhan dan kedamaian jauh dari kekerasan.

”Syiar disampaikan dengan santun, bijak, dan penuh toleransi sehingga muncul ketenangan dan kedamaian di antara umat dan di antara umat yang beragama lain,” ujar Presiden. Pada periode awal kemerdekaan, Natsir tidak mungkin dihapus dalam catatan sejarah NKRI.

Presiden menyebut prestasi Natsir sebagai gemilang dan monumental dalam parlemen Indonesia. Presiden juga menyebut Natsir sebagai seorang demokrat dan negarawan. (INU)

Sumber : Kompas Cetak

Tidak ada komentar:

Salurkan Aspirasi Politik Anda, Mari Bergabung bersama Kami Partai Bulan Bintang

Permendagri No 24 Tahun 2009 Ttg Pedoman Cara Perhitungan Bantuan Kauangan Parpol Dlm APBD