Kamis, 21 April 2011
SIBOLGA- Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk membuka pencanangan pelaksanaan kegiatan Bulan Bhakti Ikatan Bidan Indonesia atau IBI-KB-Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2011 di Puskesmas Sambas, Jalan Tongkol, Rabu (20/4). Bulan bhakti itu ditujukan untuk menekan angka pertumbuhan penduduk.
Pencanangan ditandai dengan pemukulan gong oleh Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk, didampingi Wakil Wali Kota Sibolga Marudut Situmorang, Kepala Badan Keluarga Berencara dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kota Sibolga Osman Maraden Batubara, beserta unsur Muspida kota Sibolga lainnya. Syarfi Hutauruk menegaskan, kegiatan Bulan Bhakti IBI-KB-Kesehatan sangat penting dalam rangka melindungi masyarakat Kota Sibolga dari berbagai dampak negatif ledakan populasi penduduk. Selain itu juga sebagai salah satu kegiatan pendukung program Keluarga Berencana (KB) yang akhir-akhir ini kian digalakkan. “Tidak dapat dipungkiri, kependudukan memiliki implikasi yang sangat luas terhadap sektor pembangunan, terutama sekali berkaitan dengan penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, lingkungan hidup, perumahan dan sebagainya,” ungkap walikota.
Selain itu, lanjut Syarfi, dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah banyak sementara keberadaan lahan untuk pemukiman
yang semakin terbatas akan berakibat munculnya pemukiman-pemukiman liar (squater) dengan kondisi lingkungan kumuh dan nilai-nilai kesehatan yang rendah. “Sehingga dengan kondisi yang demikian sangat rentan terhadap penyebaran penyakit menular, gejala gizi buruk serta penurunan tingkat intelijensi anak-anak terutama yang berada dalam masa pertumbuhan,” pungkas wali kota. Menurut wali kota, program KB memiliki arti penting dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia yang sehat dan sejahtera sesuai visi program KB Nasional yakni ‘Penduduk Tumbuh Seimbang Tahun 2015’. Sehingga pelaksanaan program KB sangat perlu ditingkatkan. “Program ini bukan hanya tanggung jawab institusi terkait, melainkan tanggung jawab kita semua untuk bersama-sama berkomitmen untuk menekan angka kelahiran. Apalagi untuk tahun 2011, Provinsi Sumatera Utara menetapkan Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) untuk Kota Sibolga sebesar 1.877 Akseptor baru atau sekitar 40 persen dari PPM tahunan Kota Sibolga,” terang wali kota.
Masih menurut wali kota, program KB di Sibolga masih sangat perlu mendapat perhatian karena TFR (Total Fertility Rate) atau angka Kelahiran Total yang masih tinggi yakni 3,5 persen. “Kondisi ini belum menggembirakan karena masyarakat Sibolga belum sepenuhnya menggunakan fasilitas dan tenaga kesehatan yang sudah disediakan. Masyarakat beklum disiplin dalam pengaturan kelahiran sehingga dapat meningkatkan jumlah penduduk dan penyebab kematian bayi dan ibu hamil,” tandasnya, seraya berharap segala usaha yang telah dilakukan masih memerlukan upaya konkrit serta kerja keras yang lebih baik.
Sementara Ketua Panitia Pencanangan IBI-KB-Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2011 Nurmala Togatorop, dalam laporannya mengatakan, serangkaian kegiatan yang akan mereka lakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan KB dan pelayanan ibu dan anak. Kemudian menekan angka kelahiran serta mencapai target perekrutan peserta KB baru dari Perkiraan Permintaan Masyarakat sebanyak 1.877 peserta atau 40 persen dari PPM tahunan Kota Sibolga.
Hadir dalam kegiatan tersebut, sejumlah pimpinan SKPD Kota Sibolga, mewakili unsur muspida Kota Sibolga, Camat, Lurah, Pimpinan Puskesmas, pengurus TP PKK Dharma Wanita Persatuan, Anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta Kader KB se-Kota Sibolga. (tob/dro)
SIBOLGA- Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk membuka pencanangan pelaksanaan kegiatan Bulan Bhakti Ikatan Bidan Indonesia atau IBI-KB-Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2011 di Puskesmas Sambas, Jalan Tongkol, Rabu (20/4). Bulan bhakti itu ditujukan untuk menekan angka pertumbuhan penduduk.
Pencanangan ditandai dengan pemukulan gong oleh Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk, didampingi Wakil Wali Kota Sibolga Marudut Situmorang, Kepala Badan Keluarga Berencara dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kota Sibolga Osman Maraden Batubara, beserta unsur Muspida kota Sibolga lainnya. Syarfi Hutauruk menegaskan, kegiatan Bulan Bhakti IBI-KB-Kesehatan sangat penting dalam rangka melindungi masyarakat Kota Sibolga dari berbagai dampak negatif ledakan populasi penduduk. Selain itu juga sebagai salah satu kegiatan pendukung program Keluarga Berencana (KB) yang akhir-akhir ini kian digalakkan. “Tidak dapat dipungkiri, kependudukan memiliki implikasi yang sangat luas terhadap sektor pembangunan, terutama sekali berkaitan dengan penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, lingkungan hidup, perumahan dan sebagainya,” ungkap walikota.
Selain itu, lanjut Syarfi, dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah banyak sementara keberadaan lahan untuk pemukiman
yang semakin terbatas akan berakibat munculnya pemukiman-pemukiman liar (squater) dengan kondisi lingkungan kumuh dan nilai-nilai kesehatan yang rendah. “Sehingga dengan kondisi yang demikian sangat rentan terhadap penyebaran penyakit menular, gejala gizi buruk serta penurunan tingkat intelijensi anak-anak terutama yang berada dalam masa pertumbuhan,” pungkas wali kota. Menurut wali kota, program KB memiliki arti penting dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia yang sehat dan sejahtera sesuai visi program KB Nasional yakni ‘Penduduk Tumbuh Seimbang Tahun 2015’. Sehingga pelaksanaan program KB sangat perlu ditingkatkan. “Program ini bukan hanya tanggung jawab institusi terkait, melainkan tanggung jawab kita semua untuk bersama-sama berkomitmen untuk menekan angka kelahiran. Apalagi untuk tahun 2011, Provinsi Sumatera Utara menetapkan Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) untuk Kota Sibolga sebesar 1.877 Akseptor baru atau sekitar 40 persen dari PPM tahunan Kota Sibolga,” terang wali kota.
Masih menurut wali kota, program KB di Sibolga masih sangat perlu mendapat perhatian karena TFR (Total Fertility Rate) atau angka Kelahiran Total yang masih tinggi yakni 3,5 persen. “Kondisi ini belum menggembirakan karena masyarakat Sibolga belum sepenuhnya menggunakan fasilitas dan tenaga kesehatan yang sudah disediakan. Masyarakat beklum disiplin dalam pengaturan kelahiran sehingga dapat meningkatkan jumlah penduduk dan penyebab kematian bayi dan ibu hamil,” tandasnya, seraya berharap segala usaha yang telah dilakukan masih memerlukan upaya konkrit serta kerja keras yang lebih baik.
Sementara Ketua Panitia Pencanangan IBI-KB-Kesehatan Kota Sibolga Tahun 2011 Nurmala Togatorop, dalam laporannya mengatakan, serangkaian kegiatan yang akan mereka lakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan KB dan pelayanan ibu dan anak. Kemudian menekan angka kelahiran serta mencapai target perekrutan peserta KB baru dari Perkiraan Permintaan Masyarakat sebanyak 1.877 peserta atau 40 persen dari PPM tahunan Kota Sibolga.
Hadir dalam kegiatan tersebut, sejumlah pimpinan SKPD Kota Sibolga, mewakili unsur muspida Kota Sibolga, Camat, Lurah, Pimpinan Puskesmas, pengurus TP PKK Dharma Wanita Persatuan, Anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta Kader KB se-Kota Sibolga. (tob/dro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar