Tonas juga mengatakan, kalau ada dari kader-kader PBB yang menyebut bahwa PBB tetap mencalonkan atau mempertahankan duet Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla pada pemilihan presiden 2009, maka itu hanyalah pendapat pribadi yang sifatnya sangat politis.
Dikatakan Tonas yang juga anggota Komisi VI DPR itu, dalam Pilpres nanti PBB tidak akan melakukan koaliasi dengan partai-partai politik yang tidak konsekuen, seperti dengan Parpol yang berkuasa saat ini, yang telah melakukan penzaliman terhadap PBB. "Pengalaman itu memberikan pelajaran yang sangat berarti bagi PBB, sehingga mengharuskan PBB mencalonkan kadernya sendiri menjadi presiden," katanya.
Menurut Tonas, untuk meyakinkan layak tidaknya kader PBB dicalonkan menjadi presiden, PBB pun melakukan survei sendiri. Hasilnya sangat positif. Survey itu dilakukan, karena ada ketidakadilan lembaga-lembaga survei yang ada terhadap calon presiden yang lain, kecuali yang sudah familiar saja.
"PBB melihat ada ketidakadilan lembaga survei, yang hanya menempatkan orang-orang seperti Susilo Bambang Yudhoyono, dan Megawati saja pada posisi layak menjadi presiden, tetapi tidak terhadap calon lainnya seperti Yusril Ihza Mahendra yang hanya dimasukkan dalam kategori lain-lain. Itukan tidak fair," tegas Tonas.(kmp)
Hebat, e-PUPNS akan Bongkar PNS Ijazah Bodong
9 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar